Ide menjadi wirausahawan memang bisa datang dari mana saja. Hal inilah yang dirasakan oleh Muhammad Sholeh, Pemilik www.flanelshop.com. Berawal dari memosting iseng tentang kain flanel di blog pribadi, Sholeh justru menemukan sebuah ide bisnis yang digelutinya hingga kini.
Simaklah kisah Sholeh yang berdomisili di Yogyakarta, yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang memutuskan menjadi salah satu wirausahawan Indonesia:
Apa yang menjadi latar belakang dari bisnis yang Anda dirikan?
Saya membangun usaha ini berawal dari sebuah keisengan posting tentang flanel pada akhir 2011 di blog. Selang beberapa minggu ternyata statistik kunjungan blog saya naik, dan yang menjadi faktornya adalah kata kunci flanel.
Lalu pada Februari 2012, ada orang dari Nias yang menghubungi saya untuk memesan kain flanel. Makin lama makin meningkat orderannya. Dari situ saya yakin, flanel mempunyai pasar yang luas dan tidak musiman. Saya memantabkan hati untuk terjun ke dunia wirausaha dan sebagai wujud keseriusan dalam bisnis ini saya resign dari pekerjaan sebagai guru bantu di sebuah sekolah swasta di Yogyakarta, dan mengorbankan kuliah yang telah habis masa studinya. Selanjutnya pada April 2012, lahirlah Flanel Shop Indonesia dengan website http://flanelshop.com.
Apa pencapaian yang telah Anda raih?
Terhitung Februari 2012 hingga saat ini, pencapaian yang kami dapatkan antara lain sudah mempunyai pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia mulai Aceh hingga Papua. Bahkan dari Malaysia pun sudah beberapa orang yang melirik produk kami, namun masih terkendala biaya ongkos kirim yang lumayan mahal.
Dalam hal pelayanan, kami menambah jalur pemesanan seperti Fan Page, BBM, Whatsapp dan cara packing yang aman dan baik.
Dan pencapaian terbesar yang telah saya raih adalah bisa dekat dengan Tuhan, berbagi dengan orang lain (anak yatim dan fakir miskin), mendapatkan pengetahuan bagaimana mengelola keuangan, menangani pelanggan, mengendalikan bisnis ketika sedang sepi order, yang tidak saya dapatkan di bangku sekolah. Saya bersyukur dengan bisnis ini.
Apa yang telah Anda lakukan dalam mengangkat perekonomian daerah?
Kami juga mencoba membuat kreasi dari bahan flanel seperti tempat tissue hias, toples hias, boneka wisuda dan lain sebagainya. Untuk mengangani pesanan dalam bentuk kreasi, kami membentuk divisi baru yang dikelola oleh karyawan di Bantul. Meskipun ini dilakukan by order dan mempunyai 3 karyawan lepas, tapi ini kami niatkan bukan untuk mencari keuntungan melainkan memberdayakan para pengrajin sehingga harapannya bisa meningkatkan perekonomian.
Selain itu saya dipercaya oleh Rumah Pintar Kembar, sebuah lembaga pelatihan terbesar di Klaten untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi warga Klaten terutama anak muda untuk berwirausaha. Dengan cara ini tumbuh keinganan untuk berwirausaha sehingga perekonomian bergerak. Ini sudah menjadi agenda rutin dari Rumah Pintar Kembar diantaranya dalam agenda kegiatan Klaten Expo, Workshop ITPreneur dan Seminar tentang bisnis online.
Apa motivasi Anda dalam mengikuti kontes Marketeers Youth Start Up Icon 2013, dan kenapa Anda layak disebut sebagai ikon wirausaha muda di dunia startup?
Motivasi saya ikut kontes ini adalah untuk mengukur diri dan juga usaha saya. Tentunya kontes ini dilaksanankan dengan juri yang berkompeten dan kritis sehingga bisa menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi saya untuk membangun bisnis dengan lebih baik lagi.
Dan saya layak disebut ikon wirausaha di dunia startup karena saya telah mengalahkan diri saya sendiri, membuktikan bisa membangun usaha dan bisa berbagi dengan orang lain dan itulah kebahagiaan yang saya dapatkan.
0 Comments