Nama : Erwin Siswanto (1701315125)
Daniel Saldinata (1701315075)
Kelas : 02PAW
Soal :
1. 1. Sebutkan langkah konkret dalam kerjasama antar umat beragama
· Memperbaiki paradigma hidup keagamaan
Sebagai kaum beragama, kita harus menjalankan sebuah kewajiban kita yang sangat penting yaitu menyampaikan pesan-pesan keselamatan. Sehingga pesan-pesan keselamatan tersebut tidak hanya sebagai ideal saja yang tidak dijalani sama sekali. Berbagai teologi harus dikembangkan sehingga dapat mengunggah para pemeluk agama untuk menemukan kehendak Allah dalam berbagai praksis dan pergumulan hidup mereka. Sehingga kita dapat bersama-sama mencari bagaimana pesan Allah dapat ditangkap oleh manusia dan dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam menjalankan hidup yang semakin baik.
· Membela kaum lemah
Dalam praktek keagamaan, kita harus membangun kerjasama yang berorientasi terutama untuk kaum lemah. Ketika kondisi ekonomi seseorang semakin baik, maka perbaikan taraf kehidupan juga akan menjadi semakin mudah. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang tidak mempunyai biaya yang cukup untuk makan, maka dia tidak akan mempunyai tenaga untuk bekerja dan mencari dana untuk biaya sekolah anaknya. Sehingga hal tersebut akan membuat seseorang menjadi lebih susah untuk menghayati betapa baiknya Allah kepada mereka. Agama-agama disini berperan untuk menjadi saluran berkat bagi Tuhan bagi manusia. Oleh karena itu, maka lembaga-lembaga sosial keagamaan harus bekerja sama untuk memberdayakan masyarakat lemah.
· Menghadirkan suasana surga di dunia ini
Setiap agama harus dapat hidup rukun dan saling membantu demi terciptanya kehidupan yang damai, tentram dan rukun. Hal tersebut merupakan keselamatan abadi yang biasa disebut sebagai surga. Demi terciptanya kondisi keselamatan abadi ini, maka setiap agama harus menjalankan tugasnya masing-masing dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
· Menjadi pelopor perbaikan akhlak
Kondisi kepemilikan watak dan sifat buruk yang dimiliki oleh sebagian besar orang semakin berpengaruh di Negara ini. Jika watak tersebut tidak berubah atau menjadi semakin buruk, maka kita akan semakin terperosok dalam lubang kehancuran. Oleh karena itu, maka setiap lembaga atau tokoh agama harus bekerja sama untuk menjadi pelopor perbaikan akhlak sehingga terciptanya lingkungan yang rukun.
· Bekerjasama memberantas kejahatan dan menebar kebaikan
Kondisi kejahatan yang semakin lama semakin besar menjadi masalah yang sangat kritis pada kehidupan kita saat ini. Korupsi yang semakin banyak dilakukan menjadi salah satu sumber penyebab retaknya kondisi kehidupan yang damai dan tentram. Setiap umat beragama harus berusaha untuk memberantas kejahatan tersebut dengan cara menyampaikan pesan-pesan keselamatan Allah yang dapat menjadi cara untuk menebar kebaikan. Sehingga budaya korupsi yang menyebabkan kemunduran dan keterbelakangan dapat semakin dikurangi.
2. 2. Uraikan bentuk-bentuk kerjasama antar agama?
· Perbaikan Moral
Tugas utama agama adalah bagaimana agar agama dengan berbagai pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya bisa menjadi sumber semangat dan moralitas bagi umatnya. Di sini peran tokoh-tokoh agama sangat diharapkan dan dituntut untuk bisa menjadi nabi atau guru yang dapat menyuarakan kehendak Allah, bagi kebaikan, kebahagiaan dan keselamatan umat manusia.
· Penegakan Keadilan
Masyarakat saat ini sudah sangat erat dengan yang namanya ketidakadilan. Dalam berbagai aspek, seorang individu atau kelompok dapat merasakan ketidakadilan yang terjadi baik dari segi gender, suku, agama dan sebagainya. Peran agama disini adalah untuk menjadi pelopor pembebasan ketidakadilan tersebut. Setiap agama dapat bersama-sama mengambil langkah untuk memberantas ketidakadilan yang telah menyengsarakan rakyat ini.
· Perbaikan Taraf Hidup
Kekurangan satu aspek kehidupan dapat menjadi masalah yang mempengaruhi aspek-aspek lainnya. Salah satu contohnya adalah ketika ekonomi lemah, maka pendidikan, kesehatan dan sebagainya juga dapat ikut melemah. Oleh karena itu, seorang individu harus menjalani aspek kehidupan dan keagamaannya sehingga perbaikan taraf hidupnya dapat menjadi semakin baik.
3. 3.. Jelaskan 3 godaan duniawi?
· Godaan Materi
Salah satu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini adalah keinginan setiap manusia untuk dapat berkembang secara materi dalam hidup. Setiap keinginan untuk memiliki materi seperti tanah, mobil, uang dan sebagainya menjadi aspek yang membuat manusia terpikat. Hal tersebut sudah menjadi hal yang mengusai hati seseorang. Nafsu untuk selalu memberi dan memberi sudah menjadi hal yang mempengaruhi setiap orang. Jika hal tersebut dibiarkan, maka semakin lama masalah serius ini akan mempengaruhi kondisi spiritual dalam dimensi jiwa manusia.
· Godaan Kuasa
Selain godaan materi, kekuasaan juga menjadi hal yang mempengaruhi jiwa manusia. Manusia selalu mengincar untuk mendapatkan pangkat atau kekuasaan yang dapat digunakan untuk mengontrol orang lain yang lebih lemah. Kekuasaan yang disalahgunakan ini semakin lama akan digunakan untuk menindas orang lemah dan memaksakan kehendak mereka. Sehingga jika seseorang yang memiliki kekuasaan tidak dapat mengendalikan kekuasaan yang dimilikinya, maka kekuasaan yang dia miliki akan menjadi hal yang merugikan orang lain.
· Godaan Seks
Manusia yang dibedakan menjadi pria dan wanita tentunya memiliki hasrat untuk menghasilkan rangsangan seksual demi kepuasan atau kesenangan badan. Pesona ini seringkali disalahgunakan oleh manusia dan menyebabkan keindahan seks tercemari. Tindakan yang tercemar tersebut terbagi dalam berbagai tindakan rendah seperti prostitusi, seks bebas, perkosaan, selingkuh, perzinahan dan sebagainya. Seks harus dihayati sebagai karunia Tuhan yang indah bagi manusia, sehingga harus diekspresikan dengan sadar dan memiliki tanggung jawab yang tinggi.
4. 4. Menurut kelompok, kenapa masih ada kelompok yang tidak menerima kehadiran toleransi beragama? Apakah dialog antar umat beragama masih efektif?
Menurut kami intoleransi tersebut masih terjadi karena minimnya rasa persaudaraan, memiliki, membutuhkan antar umat beragama dan bergesernya nilai-nilai dalam masyarakat . Sikap saling menghormati agama dan tenggang rasa sering bergeser dari apa yang seharusnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan iman akan agamanya sendiri. Hal-hal yang ada dalam pemikiran mereka adalah prasangka negatif, sifat egois dan nafsu membela diri yang berlebihan. Maka tidak sering kita menemukan pertikaian antar umat beragama. Sebagai contoh, rata-rata umat beragama tertentu yang menguasai suatu wilayah akan menolak didirikannya tempat ibadat agama lain, pertikaian lainnya ada juga yang mengatas namakan agama.
Dialog antar umat beragama yang dibawa dengan sifat dan sikap seperti itu tidak akan pernah efektif. Dialog adalah untuk menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai yang bertolak dari bidang karya, sehingga semua agama di Indonesia dapat menjadi pendorong bagi kerukunan antar umat beragama, bukan justru sebaliknya. Dialog antar umat beragama menuntut sebuah dialog yang pembicaranya bersifat terbuka untuk mengungkapkan diri kepada orang lain dan sanggup mendengar serta menerima ungkapan orang lain. Mereka juga dituntut memiliki sikap disiplin untuk mematuhi semua aturan dialog. Akan tetapi, dialog antar umat beragama sering kali berakhir dengan debat, mempertahankan argumen keyakinan masing-masing, tanpa menerima ungkapan lain secara terbuka, tanpa mengenali apa tujuan agama sendiri secara mendalam.
Kita harus kembali mengingat apa tujuan dari agama kita. Semua agama, apapun itu mempunyai satu tujuan yang jelas, yaitu untuk mewujudkan keselamatan dan kedamaian hidup umat manusia, bukan konflik yang beratas namakan agama. Karena itu, kita harus menyadari bahwa masing-masing di antara kita memiliki kepercayaan Tuhan yang sama sebagai pencipta dan kepercayaan mengenai adanya misi yang sama.
0 Comments