Catatan #IndonesiaCerdas Finansial
Nilai Kekayaan Bersih
Nilai Kekayaan Bersih membantu kita melihat kesehatan keuangan kita
1. Sangat sedikit masyarakat kita yang memiliki Neraca Keuangan Keluarga yang merupakan catatan aset (kekayaan) dan kewajiban (hutang), sehingga kita tahu berapa nilai kekayaan bersih kita.
2. Mengetahui Nilai kekayaan bersih berguna untuk melihat/mengevaluasi kondisi keuangan kita. Nilai Kekayaan Bersih merupakan potret untuk melihat dan mengetahui aset-2 apa saja beserta nilainya dan berapa total sisa hutang kita yang masih harus dilunasi saat ini. Jadi definisi Nilai Kekayaan Bersih adalah Total Nilai Aset dikurangi Nilai hutang yang masih harus dilunasi. Perlu diingat, utk hutang yang di catat sisa total hutang bukan total cicilan hutang.
3. Apa saja yang masuk dalam aset? Aset yang likuid/Lancar: cash, tunai, deposito, reksadana, nilai tunai asuransi dan investasi keuangan lainnya. Emas atau investasi yang mudah untuk dijual/dicairkan menjadi uang tunai.
4. Aset tetap (atau dianggap tidak lancar) : kendaraan, rumah dan bangunan. Aset/barang lain yang memiliki nilai cukup material dan bisa dijual jika dibutuhkan, dimasukkan dalam kategori ini. Nilainya merupakabln harga pasar (harga di mana aset/barang itu bisa laku dijual saat ini, bukan harga ketika dibeli).
5. Kalau isi rumah terhitung ngak sieh sebagai aset? Utk mengurangi keribetan pencacatan, barang/isi rumah yg utk dipakai dan tdk ada niat utk dijual sebaiknya, atau nilainyabtdk material tdk perlu dimasukkan. Kalaupun ada yg dimasukkan perlu dihitung nilai penyusutannya.
6. Bagaimana dgn rumah atau mobil yang digadai, apakah masuk sebagai aset atau hutang? Rumah atau mobil yg digadai tetap dicatat sebagai aset, namun dicatat pula saldo hutang yg diperoleh dari hasil gadai yang masih hrs dilunasi.
8. Bagaiman dgn harta yg tidak dibeli /diperoleh sendiri? Harta pemberian spt dari waris/hibah yang sdh diterima juga harus dihitung sebagai aset.
9. Jika kita membuka usaha keluarga, sebaiknya catatan keuangan (cash flow) dan Neraca Keuangan Keluarga dibedakan /dipisahkan dari Catatan keuangan (cash flow) dan Neraca Keuangan usaha, jangan disatukan.
10. Bagaimana cara menghitung nilai kekayaan keluarga jika suami istri tidak ada keterbukaan keuangan? Dalam sebuah artikel (tirto.id) ada survei dr majalah Forbes tentang bentuk Kebohongan Finansial: 58% menyembunyikan uang tunai, 54% belanja sembunyi2, 30% bohong soal tagihan bulanan. Di situ disebutkan Kecurangan Keuangan Sama Seriusnya dengan Perselingkuhan. Maka sebaiknya pasangan suami istri perlu keterbukaan dalam mengatur penghasilan dan pengelolaan keuangan, sehingga konflik keluarga semakin kecil.
11. Di Amerika 60% perceraian disebabkan karena masalah finansial, di Indonesia juga hampir sama, lebih dari 50% karena masalah finansial.
12. Memiliki Neraca Keuangan dan mengetahui kekayaan bersih juga menjadi penting jika kepala keluarga tiba-2 meninggal :
- memastikan jangan sampai kekayaan bersih kita negatif (hutang > aset), yg berpotensi mewariskan beban hutang kepada ahli waris
- memudahkan penyelesian kewajiban hutang-2 serta pembagian harta waris karena semua aset maupun hutang tercatat jelas.
Disarikan dari Talk show Smart Financial Wisdom
Rabu 22 Nov 2017 bersama Eko Pratomo & Moh Teguh
Di jaringan Radio Smart FM dan Sonora FM (setiap Rabu 07.00-08.00)