Menjadi UMKM Cerdas Finansial #Part1

Smart Financial Wisdom 17/1/18
- UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah
(Terlampir UU No 20 sebagai nformasi  tambahan)

- Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Kriteria aset: Maks. Rp 50 Juta, kriteria Omset: Maks. Rp 300 juta rupiah.

- Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil. Kriteria aset: Rp 50 juta – Rp 500 juta, kriteria Omset: Rp 300 juta – Rp 2,5 Miliar rupiah

- Banyak usaha/startups sekarang mulai bertumbuh, namun  persoalan dari sisi keuangan adalah masih banyaknya usaha mikro kecil yang belum memisahkan  antara keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi/keluarga.

- Dari beberapa sumber, kelalaian melakukan pengelolaan keuangan usaha menjadi penyebab no 4 runtuhnya sebuah usaha mikro dan kecil Tiga lainnya : agresif mengejar keuntungan, tidak fokus dan malas.

- Mengelola keuangan usaha dianggap tidak prioritas karena pemilik usaha umumnya lebih mempirioritaskan pada aspek penjualan dan proses produksi/jasa yg dijualnya

- Pemilik usaha belum  menerapkan akuntansi karena menganggap rumit dan tidak memiliki ilmu akuntansi. Padahal untuk usaha mikro dan kecil akuntansi yang dibutuhkan juga sangat sederhana. 

- Kenapa UMKM harus Cerdas Financial?
Karena  pada akhirnya salah satu hal yang penting untuk menilai kinerja suatu usaha adalah dari laporan dan kinerja keuangannya.  Dengan melakukan pencatatan dan pengelolaan keuangan, pemilik usaha bisa melakukan proses perencanaan, eksekusi dan evaluasi dengan lebih baik untuk menjaga kondisi kesehatan usahanya dan untuk mengembangkan usahanya.

- Jika Anda saat ini ingin memulai atau sudah mengelola suatu usaha mikro atau usaha kecil, dan ingin lebih cerdas mengelola keuangan, pertanyaan-2 di bawah ini  bisa memberikan gambaran apa saja kriteria untuk menjadi pelaku usaha mikro dan kecil yang cerdas secara finansial. 

a. Sudahkah saya membayar kewajiban pajak dan kewajiban agama dari keuntungan/kegiatan usaha saya?

b. Apakah saya sudah memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha?

c. Apakah saya sudah mencatat pengeluaran dan pemasukan harian dan bulanan?

d. Apakah saya sudah menentukan gaji bulanan saya dari usaha saya sendiri secara pasti?

e. Apakah saya sudah melakukan perencanaan keuangan usaha setidaknya 6 bulan ke depan?

f. Apakah saya memahami cara membaca laporan keuangan? (neraca, laba rugi, arus kas)

g. Apakah saya sudah rutin membuat laporan keuangan? (neraca, laba rugi, arus kas)

h. Apakah saya memiliki pinjaman modal? Jika ya, apakah sudah dibatasi dari total aset?

i. Apakah usaha saya memiliki neraca keuangan yang positif?

j. Apakah saya mampu mengalokasikan keuntungan untuk reinvestasi pengembangan usaha.

- Semakin banyak jawaban ya untuk  pertanyaan butir a sampai j di atas , semakin cerdas Anda dalam mengelola keuangan usaha Anda.

Tips :
- Jika Anda belum menerapkan pencatatan keuangan usaha mikro atau usaha kecil Anda, Bank Indonesia sudah membantu dengan mengeluarkan aplikasi android SI APIK (Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan bagi usaha Mikro Kecil): https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ptk

- Poin-poin pertanyaan di atas akan dibahas lebih detail dalam topik Smart Financial Wisdom edisi Rabu 24/1/18 Pukul 07.00 - 08.00 bersama Eko Pratomo dan Moh Teguh yang dipandu oleh Host SmartFM Mba Olla.

- Silahkan ikuti terus Smart Financial Wisdom di Jaringan Radio Smart FM dan Sonora FM di seluruh Indonesia setiap Rabu Pukul 07.00 - 08.00 WIB.

#FinancialWisdom
#UntukIndonesiaCerdasFiansial