Selamat pagi teman teman semua..
Saya M usia 33 tahun, saat ini sedang di isolasi di wisma atlet bersama suami saya, W, 35 thn. Status suami adalah PDP, bermula dari operasi gigi bungsu tgl 14 maret 2020.
Gigi bengkak dan sakit. Disertai demam. Kemudian sakit maag dan keluar bintik merah, tidak ada batuk, pilek atau sesak napas sampai hari ini.
Juga tidak ada riwayat ke LN selama 1 tahun belakangan ini. Tidak ada bertemu dengan orang dr LN selama 14 hari belakangan ini.
Namun demam tidak kunjung turun, tgl 20 maret 2020, atas rujukan dokter igd dilakukan test darah dan rontgen, di paru paru ada flek dan kami melakukan self isolation.
Memindahkan anak kami dan orang tua ke rumah saudara. Tgl 23 maret karena bintik merah makin banyak, kembali ke RS dan melakukan ct scan.
Hasil ct scan menunjukan crazy paving, lalu dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk covid, di tolak 2 kali, tidak ada Rs yg mau menerima pasien dengan gejala viral (karena di curigai covid-19) kecuali kamu sudah swab dan negative.
Akhirnya kami di suruh ke wisma atlet. Saya dengan status ODP tanpa gejala. boleh pulang, namun saya memutuskan untuk ikut isolasi karena mempertimbangkan kondisi tempat tinggal yg padat penduduk. Demi menjaga keselamatan seluruh masyarakat disekitar kami
Hari ini tanggal 26 maret 2020.. hari ke 4 kami di isolasi. Saya agak sedih mendengar pemberitaan diluar yg menyudutkan pemerintah dan semua staf dokter dan suster serta semua tenaga kerja di sini yah.
Awalnya memang saya juga panik dan bingung, saya juga awal nya marah marah disini. Tapi saya kembali berdoa sama Tuhan (saya di dampingi oleh penatua gereja by WA dan telp) dan akhirnya bs berpikir jernih.
Pemerintah sudah sangat membantu dengan mendirikan wisma atlet. Semua yg ada disini FREE.. yang masuk hari pertama seperti saya, pasti mengalami kondisi kacau balau.. menurut saya WAJAR. karena sebuah tempat yg pada dasar nya bukan instalasi kesehatan. Dibuat menjadi tmpt isolasi. Tidak mudah dan gampang.
Hari ke 3 sudah ada perkembangan yg signifikan. Selama disini kami dapat nasi kotak sehari 3 kali dan air minum. Di hari ke 3 dibagi termometer. Apabila demam di beri paracetamol dan vitamin C.
Tapi diingatkan untuk bawa barang barang dan obat obatan pribadi yah. Karena disini adalah isolasi mandiri. Ini yg kurang disosialisaikan oleh pihak RS.
Kami kesini dengan bayangan wisma atlet menyediakan infus dan obat. Padahal tidak ada BUKAN TIDAK DI BAGI yah.. jadi memang belum masuk obat obatan. Tidak seperti yg di beritakan di luar "saya di biarkan gak dikasi obat".
Actually mereka memang gak punya obat nya.. jadi tolong yg ada uang dr pada nimbun masker dan yg lain. Uang nya bs buat bantu pemerintah aja.
Di hari ke 3, kita juga di bagiin snack isi nya kue kue
Hari ini hari ke 4, dikamar sudah didistribusikan dispenser dan aqua galon (merk AQUA 👏👏)
Btw, makanan disini enak lho, ada susu, ada buah, sayur, daging (kayak nasi kotak kl ikut seminar 😊)
Dari hari pertama, perkembangan nya sudah pesat sekali..
Saya sedih sekali mendengar pemberitaan yg dikit dikit menyudutkan pemerintah, menjelek jelekan. Dari pengalaman saya disini saya melihat pemerintah sudah maksimal. Ada berita yg mengatakan "pemerintah tidak siap menghadapi COVid-19" yah keles..
siapa juga yg siap?? Kita negara dengan penduduk terbanyak no 4 di dunia (kalau gk salah yah). Dan pada susah di bilangin. Pada saat saya anter suami saya keliling RS tgl 23 maret. Saya berhenti untuk ke toilet di daerah cideng. Penuuh.. orang pada lagi ngopi cantik 😑😑😑
Trus pas kena covid marah ama pemerintah? Situ sehat? Saya sudah WFH dr tgl 16 maret. Gak keluar.
Intinya masyarakat indonesia yg saya sayangi. STOP menjelek jelekan pemerintah. Kasi bantuan yg berarti. Pemerintah sudah maksimal, kalau kita nya cuek gimana bisa? Kalau yg bs menyumbang, tolong sumbang. Jangan numpuk Masker, Gloves, sama hand sanitizer dirumah. Kalau yg gak bisa nyumbang apa apa. TOLONG DIEM DIEM DI RUMAH. Jangan kemana mana. covid ini nyata dan benar benar bisa kena ke kamu.. iya KAMU..
Ini tuh negara kita bersama sama. Kita tinggal, besar, cari makan di sini.. kalau kamu selamat dan ekonomi lumpuh gak ada guna nya juga kan 🙏🏻
Saya sedih bgt, apalagi pas denger ibunda pak JOKOWi baru meninggal. turut berdukacita sedalam dalam nya pak❤
Kemudian saya berdoa dan merenung,
Wisma atlet itu kalau di bandingin hotel bintang 5 dan rumah kita yah kalah jauh. Tapi kita disini demi keamanan dan keselamatan org org yg kita sayangi.. sabar dan semangat yah yg di dalam sini 💪🏻.
Keluarga nya yg di luar, jangan ojok ojok in di telp.. tanya kapan swab, keluar aja lah, dll.. di tenangin disini.. kita tuh ud stress di dalam sini.. gak perlu preasure dr luar.. saya mengalami pas masuk disini tuh stress dan bingung, gak tau ngapain.. puji Tuhan ada yg bisa menenangkan, inget kembali ke Tuhan.. percaya sama pemerintah dan positive thinking aja.. Buat yg masih stay at home, terima kasih ❤🤗, buat yg masi ngongkrong,trus gak penting bgt tp pergi pergi, dapat salam dr covid..
Terakhir saya cuman mw bilang. Terima Kasih kepada bapak Presiden Jokowi, semua jajaran pemerintah, dokter dan suster, tidak lupa para aparat TNI dan POLRI yg berjaga di pintu masuk, yang sudah menenangkan saya pas saya nangis nangis sesegukan kemaren, well for your information, Indonesia gak kalah keren kok dr luar negri ❤ oh iya, kalau ketemu semua petugas garis depan covid jangan marah marah yah.. kita memang panik, tapi mereka hanya menjalankan tugas mereka. Semangat Indonesia 💪 i love Indonesia ❤
Ayuk kita gotong royong.. sama sama bantu negara Indonesia keluar dari pandemic ini.. jangan malah ikut jelek jelekin pemerintah yah.. 😊🙏🏻
Wisma Atlet 26 Maret 2020
Saya M usia 33 tahun, saat ini sedang di isolasi di wisma atlet bersama suami saya, W, 35 thn. Status suami adalah PDP, bermula dari operasi gigi bungsu tgl 14 maret 2020.
Gigi bengkak dan sakit. Disertai demam. Kemudian sakit maag dan keluar bintik merah, tidak ada batuk, pilek atau sesak napas sampai hari ini.
Juga tidak ada riwayat ke LN selama 1 tahun belakangan ini. Tidak ada bertemu dengan orang dr LN selama 14 hari belakangan ini.
Namun demam tidak kunjung turun, tgl 20 maret 2020, atas rujukan dokter igd dilakukan test darah dan rontgen, di paru paru ada flek dan kami melakukan self isolation.
Memindahkan anak kami dan orang tua ke rumah saudara. Tgl 23 maret karena bintik merah makin banyak, kembali ke RS dan melakukan ct scan.
Hasil ct scan menunjukan crazy paving, lalu dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk covid, di tolak 2 kali, tidak ada Rs yg mau menerima pasien dengan gejala viral (karena di curigai covid-19) kecuali kamu sudah swab dan negative.
Akhirnya kami di suruh ke wisma atlet. Saya dengan status ODP tanpa gejala. boleh pulang, namun saya memutuskan untuk ikut isolasi karena mempertimbangkan kondisi tempat tinggal yg padat penduduk. Demi menjaga keselamatan seluruh masyarakat disekitar kami
Hari ini tanggal 26 maret 2020.. hari ke 4 kami di isolasi. Saya agak sedih mendengar pemberitaan diluar yg menyudutkan pemerintah dan semua staf dokter dan suster serta semua tenaga kerja di sini yah.
Awalnya memang saya juga panik dan bingung, saya juga awal nya marah marah disini. Tapi saya kembali berdoa sama Tuhan (saya di dampingi oleh penatua gereja by WA dan telp) dan akhirnya bs berpikir jernih.
Pemerintah sudah sangat membantu dengan mendirikan wisma atlet. Semua yg ada disini FREE.. yang masuk hari pertama seperti saya, pasti mengalami kondisi kacau balau.. menurut saya WAJAR. karena sebuah tempat yg pada dasar nya bukan instalasi kesehatan. Dibuat menjadi tmpt isolasi. Tidak mudah dan gampang.
Hari ke 3 sudah ada perkembangan yg signifikan. Selama disini kami dapat nasi kotak sehari 3 kali dan air minum. Di hari ke 3 dibagi termometer. Apabila demam di beri paracetamol dan vitamin C.
Tapi diingatkan untuk bawa barang barang dan obat obatan pribadi yah. Karena disini adalah isolasi mandiri. Ini yg kurang disosialisaikan oleh pihak RS.
Kami kesini dengan bayangan wisma atlet menyediakan infus dan obat. Padahal tidak ada BUKAN TIDAK DI BAGI yah.. jadi memang belum masuk obat obatan. Tidak seperti yg di beritakan di luar "saya di biarkan gak dikasi obat".
Actually mereka memang gak punya obat nya.. jadi tolong yg ada uang dr pada nimbun masker dan yg lain. Uang nya bs buat bantu pemerintah aja.
Di hari ke 3, kita juga di bagiin snack isi nya kue kue
Hari ini hari ke 4, dikamar sudah didistribusikan dispenser dan aqua galon (merk AQUA 👏👏)
Btw, makanan disini enak lho, ada susu, ada buah, sayur, daging (kayak nasi kotak kl ikut seminar 😊)
Dari hari pertama, perkembangan nya sudah pesat sekali..
Saya sedih sekali mendengar pemberitaan yg dikit dikit menyudutkan pemerintah, menjelek jelekan. Dari pengalaman saya disini saya melihat pemerintah sudah maksimal. Ada berita yg mengatakan "pemerintah tidak siap menghadapi COVid-19" yah keles..
siapa juga yg siap?? Kita negara dengan penduduk terbanyak no 4 di dunia (kalau gk salah yah). Dan pada susah di bilangin. Pada saat saya anter suami saya keliling RS tgl 23 maret. Saya berhenti untuk ke toilet di daerah cideng. Penuuh.. orang pada lagi ngopi cantik 😑😑😑
Trus pas kena covid marah ama pemerintah? Situ sehat? Saya sudah WFH dr tgl 16 maret. Gak keluar.
Intinya masyarakat indonesia yg saya sayangi. STOP menjelek jelekan pemerintah. Kasi bantuan yg berarti. Pemerintah sudah maksimal, kalau kita nya cuek gimana bisa? Kalau yg bs menyumbang, tolong sumbang. Jangan numpuk Masker, Gloves, sama hand sanitizer dirumah. Kalau yg gak bisa nyumbang apa apa. TOLONG DIEM DIEM DI RUMAH. Jangan kemana mana. covid ini nyata dan benar benar bisa kena ke kamu.. iya KAMU..
Ini tuh negara kita bersama sama. Kita tinggal, besar, cari makan di sini.. kalau kamu selamat dan ekonomi lumpuh gak ada guna nya juga kan 🙏🏻
Saya sedih bgt, apalagi pas denger ibunda pak JOKOWi baru meninggal. turut berdukacita sedalam dalam nya pak❤
Kemudian saya berdoa dan merenung,
Wisma atlet itu kalau di bandingin hotel bintang 5 dan rumah kita yah kalah jauh. Tapi kita disini demi keamanan dan keselamatan org org yg kita sayangi.. sabar dan semangat yah yg di dalam sini 💪🏻.
Keluarga nya yg di luar, jangan ojok ojok in di telp.. tanya kapan swab, keluar aja lah, dll.. di tenangin disini.. kita tuh ud stress di dalam sini.. gak perlu preasure dr luar.. saya mengalami pas masuk disini tuh stress dan bingung, gak tau ngapain.. puji Tuhan ada yg bisa menenangkan, inget kembali ke Tuhan.. percaya sama pemerintah dan positive thinking aja.. Buat yg masih stay at home, terima kasih ❤🤗, buat yg masi ngongkrong,trus gak penting bgt tp pergi pergi, dapat salam dr covid..
Terakhir saya cuman mw bilang. Terima Kasih kepada bapak Presiden Jokowi, semua jajaran pemerintah, dokter dan suster, tidak lupa para aparat TNI dan POLRI yg berjaga di pintu masuk, yang sudah menenangkan saya pas saya nangis nangis sesegukan kemaren, well for your information, Indonesia gak kalah keren kok dr luar negri ❤ oh iya, kalau ketemu semua petugas garis depan covid jangan marah marah yah.. kita memang panik, tapi mereka hanya menjalankan tugas mereka. Semangat Indonesia 💪 i love Indonesia ❤
Ayuk kita gotong royong.. sama sama bantu negara Indonesia keluar dari pandemic ini.. jangan malah ikut jelek jelekin pemerintah yah.. 😊🙏🏻
Wisma Atlet 26 Maret 2020