PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) merupakan salah satu emiten saham yang konsisten membagikan dividen selama 20 tahun terakhir. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), TLKM telah membagikan dividen tunai setiap tahun sejak tahun 2004.
Konsistensi TLKM dalam membagikan dividen merupakan salah satu faktor yang menarik minat investor untuk berinvestasi di saham TLKM. Dividen merupakan imbal hasil yang diperoleh investor dari hasil laba emiten. Bagi investor yang mencari imbal hasil yang stabil, dividen merupakan salah satu pilihan yang menarik.
Pada tahun buku 2023, TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp 64,52 triliun. Berdasarkan rencana pembagian dividen yang telah disetujui pemegang saham, TLKM akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 46,52 triliun atau setara dengan Rp 245 per saham. Dividen tersebut akan dibagikan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama sebesar Rp 155 per saham pada tanggal 17 Agustus 2023 dan tahap kedua sebesar Rp 90 per saham pada tanggal 28 Desember 2023.
Dengan pembagian dividen sebesar Rp 245 per saham, maka rasio dividen TLKM untuk tahun buku 2023 adalah sebesar 80,7%. Rasio dividen yang tinggi ini menunjukkan bahwa TLKM memiliki komitmen yang kuat untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Konsistensi TLKM dalam membagikan dividen merupakan hal yang positif bagi investor. Hal ini menunjukkan bahwa TLKM memiliki kinerja keuangan yang solid dan mampu menghasilkan laba yang cukup untuk dibagikan kepada para pemegang saham. Bagi investor yang mencari imbal hasil yang stabil, TLKM merupakan salah satu pilihan yang menarik.
Kinerja TLKM Tahun 2023
Kinerja TLKM di tahun 2023 secara umum dapat dikatakan positif. TLKM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 64,52 triliun, tumbuh 11,0% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai 10,0% menjadi Rp 148,61 triliun.
Pertumbuhan pendapatan TLKM ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari segmen data, jasa dan interkoneksi (DJI) yang mencapai 10,8% menjadi Rp 109,64 triliun. Pertumbuhan pendapatan DJI ini terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari layanan data dan internet yang mencapai 11,0% menjadi Rp 79,55 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan pendapatan dari segmen fixed line dan broadband (FBB) mencapai 9,5% menjadi Rp 38,97 triliun. Pertumbuhan pendapatan FBB ini terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari layanan telepon tetap yang mencapai 10,0% menjadi Rp 15,95 triliun.
TLKM juga berhasil meningkatkan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar 12,0% menjadi Rp 96,88 triliun. Peningkatan EBITDA ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya.
Secara keseluruhan, kinerja TLKM di tahun 2023 menunjukkan bahwa perusahaan ini masih menjadi salah satu pemain telekomunikasi terbesar dan terkuat di Indonesia.
0 Comments