Artikel Pendek. Wawasan Nusantara & Hambatan Internal dan Eksternal

Artikel Pendek. Wawasan Nusantara & Hambatan Internal dan Eksternal

Efektivitas implementasi wawasan nusantara sangat dipengaruhi oleh ketahanan nasional dalam menghadapi AGHT (ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan). Dalam 4 komponen tersebut, yang cukup relevan dengan soal ini adalah gangguan dan hambatan. Gangguan berasal dari luar (eksternal), sedangkan hambatan berasal dari dalam (internal). Contoh masing-masing hambatan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Hambatan di bidang teritorial. Hambatan ini lebih dikarenakan faktor geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan. Hambatan internal dapat disebabkan oleh kesulitan akses, terutama di daerah terluar Indonesia karena akses transportasi yang terhalang jarak dan medan yang sulit menyebabkan arus logistik dan informasi menjadi terhambat. Contohnya adalah kesulitan akses internet yang dialami oleh masyarakat di pulau-pulau kecil yang dapat menghambat proses pembelajaran, terutama pada saat cuaca buruk. Hal ini dapat menghambat pendidikan kewarganegaraan karena guru dan murid tidak dapat ke sekolah. Selain itu, hambatan eksternal terkait teritorial juga terkait dengan wilayah negara Indonesia yang berbentuk kepulauan. Hal ini menyebabkan Indonesia rawan akan gangguan dari luar karena sulitnya untuk menjaga wilayah perbatasan yang sebagian besar berupa perairan, misalnya ketika nelayan asing yang datang untuk mencuri ikan di wilayah Indonesia. Untuk mencegah hal tersebut, Indonesia secara rutin melakukan patroli laut yang dilaksanakan banyak pihak, mulai dari angkatan laut, hingga bea cukai untuk menghindari invasi orang maupun barang dari luar negeri ke wilayah Indonesia.
  2. Hambatan di bidang politik. Di bidang politik, hambatan internal yang kerap kali muncul adalah gerakan separatisme di berbagai tempat, contohnya di Aceh (Gerakan Aceh Merdeka atau GAM) dan Operasi Papua Merdeka (OPM) di daerah Papua. Jenis hambatan internal tersebut perlu diredam karena Indonesia merupakan gabungan dari berbagai suku dan wilayah yang walaupun berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama sehingga bersatu di bawah pemerintahan Indonesia. Di lain pihak, hambatan eksternal yang dapat mengganggu wawasan nusantara adalah intervensi politik dari berbagai pihak, misalnya tekanan dari organisasi internasional pada saat Indonesia menggalakkan program hilirisasi nikel dan batu bara. Walaupun mendapat berbagai ancaman seperi sanksi embargo dari berbagai pihak, pemerintah Indonesia tetap menjalankan program tersebut demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan cara mengolah sendiri sumber daya alam yang dihasilkan dari Indonesia.
  3. Hambatan di bidang budaya. Dalam tingkat internal, hambatan yang dihadapi adalah enggannya generasi muda dalam melestarikan budaya daerahnya. Berbagai contoh hambatan ini adalah fakta bahwa sebagian bahasa daerah yang hilang karena tidak terdapat generasi muda yang menggunakan bahasa tersebut dalam kesehariannya. Selain itu, penggunaan nama yang sudah jarang menggunakan gelar adat (contohnya Masagus/Masayu pada budaya Palembang) menyulitkan pelacakan silsilah keluarga masyarakat asli Palembang. Selain itu, hambatan eksternal di bidang budaya adalah arus budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui internet. Budaya khas Indonesia seperti tarian tradisional mulai tergeser oleh tarian dari luar negeri, contohnya tarian K-Pop korea yang banyak digandrungi oleh generasi muda. Contoh lainnya adalah kesenian lukisan, seperti lukisan wayang yang tergerus oleh aliran budaya Jepang yang lebih populer di Indonesia saat ini.

Post a Comment

0 Comments