29 Januari 2025
Gong Xi Fa Cai,
Seorang
teman memberikan sebuah koin kepeng (bolong bagian tengahnya) yang
diikat dengan sebuah tali merah. Dia berpesan pada saya untuk disimpan
sebagai kenang-kenangan yang akhirnya saya simpan dalam sebuah dompet
hingga sekarang. Rupanya, koin ini seharusnya dimasukkan dalam amplop
merah yang dikenal sebagai tradisi angpao.
Menurut beberapa
sumber, Tradisi angpao pertama kali muncul di Tiongkok Kuno. Pada masa
itu, orang-orang menggunakan koin yang diikat dengan benang merah
sebagai jimat untuk mengusir roh jahat. Seiring waktu, koin tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam amplop merah sebagai simbol keberuntungan.
Lalu seiring dengan masuknya imigran Tiongkok ke Indonesia, tradisi
angpao pun ikut dibawa dan berkembang.
Angpao tidak hanya
sekadar sebagai pemberian uang, angpao mengandung makna mendalam tentang
keberuntungan, kemakmuran, dan kasih sayang. Angpao berasal dari kata
Hokkien, "ang" yang berarti merah dan "pau" yang berarti amplop. Warna
merah melambangkan keberuntungan dan keberkahan dalam budaya Tionghoa,
sementara uang di dalamnya dianggap sebagai simbol rezeki. Tidak ada
aturan baku mengenai jumlah uang yang diberikan, namun umumnya berupa
angka genap yang dianggap membawa keberuntungan. Meskipun angpao identik
dengan Imlek, pemberiannya tidak selalu wajib. Angpao lebih merupakan
ungkapan kasih sayang dan harapan baik dari pemberi kepada penerima.
Tradisi
angpao kemudian bercampur dengan budaya lokal, sehingga menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari perayaan Imlek di Indonesia. Tarian
barongsai, lampion, dan tentu saja angpao menjadi bagian tak terpisahkan
dari perayaan ini. Meskipun berasal dari Tiongkok, tradisi ini telah
mengalami akulturasi dan berbaur dengan budaya lokal, sehingga menjadi
kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Menariknya,
dominasi warna merah pada amplop angpao justru memperkuat karakter
simbol keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan dalam budaya Tionghoa
hingga sekarang. Warna ini dipercaya dapat mengusir roh jahat dan
membawa energi positif. Maka tidak bisa dipungkiri, saya memiliki
seorang teman yang selalu berpakaian dengan unsur warna merah.
Salam Indonesia Kaya Budaya.
29 Januari 2025
0 Comments