ANALISIS
FAKTOR RELATIONAL BENEFITS YANG
MEMPENGARUHI TERJADINYA POSITIVE WORD OF
MOUTH PADA
PERUSAHAAN RETAIL BUKU XXX
Disusun Oleh :
PETRUS HEPI WITONO
NIM: 122101105
MAGISTER
MANAJEMEN
UNIVERSITAS
TRISAKTI
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Menjadi suatu
kebanggaan yang luar biasa, jika suatu perusahaan mulai menjadi buah bibir
orang secara positif. Di era digital saat ini seseorang dengan sangat mudah
mengekspresikan perasaan dan pengalamannya secara real time (Swa Sembada, 24 Mei – 6 Juni 2012). Hal ini membuat Word Of Mouth (WOM) semakin tampil
sebagai alat pemasaran yang efektif dibanding dengan penggunaan iklan yang
lebih memakan biaya. Seorang Peneliti asal Australia, Dan Pankraz, mengatakan
bahwa Era digitalisasi membentuk generasi muda saat ini sebagai Generasi C (Content, connected, digital
creative, cocreation, customize, curiousity, cyber, cracker dan
chameleon-bunglon (Kasali, Rhenald, 2010). Sosial media seperti Twitter
maupun Facebook mulai dipakai sebagai sarana forum WOM bagi para penggunanya.
Dengan demikian, model pemasaran maupun rekomendasi atas suatu produk barang
maupun jasa beralih kepada pendekatan WOM. Para
penyedia jasa yang lebih banyak menawarkan bentuk produk jasa sangat
membutuhkan Positive WOM. WOM ini
hanya mungkin terbentuk dari sebuah hubungan relasi yang baik dengan para
konsumennya. Menurut penelitian sebelumnya, faktor Relational Benefits (Confidence, Special Treatment, Social, Information
dan Symbiotic Benefit) dan Service
(Functional and Technical) and Relationship Quality dapat memberikan Positive WOM (Sandy et al,
2011).
Perumusan Masalah
Berdasarkan
pada pengungkapan latar belakang penelitian maka diperoleh perumusan masalah
sebagai berikut ini :
1.
Apakah
terdapat pengaruh positif confidence benefit terhadap
functional quality ?
2.
Apakah
terdapat pengaruh positif special treatment benefit terhadap functional quality ?
3.
Apakah
terdapat pengaruh positif social benefit terhadap functional quality ?
4.
Apakah
terdapat pengaruh positif information benefit terhadap functional quality ?
5.
Apakah
terdapat pengaruh positif sharing benefit terhadap functional quality ?
6.
Apakah
terdapat pengaruh positif confidence benefit terhadap
technical quality ?
7.
Apakah
terdapat pengaruh positif special treatment benefit terhadap technical quality ?
8.
Apakah
terdapat pengaruh positif social benefit terhadap technical quality ?
9.
Apakah
terdapat pengaruh positif information benefit terhadap technical quality ?
10.
Apakah
terdapat pengaruh positif sharing benefit terhadap technical quality ?
11.
Apakah
terdapat pengaruh positif confidence benefit terhadap relational quality ?
12.
Apakah
terdapat pengaruh positif special treatment benefit terhadap relational quality ?
13.
Apakah
terdapat pengaruh positif social benefit terhadap relational quality ?
14.
Apakah
terdapat pengaruh positif information benefit terhadap relational quality ?
15.
Apakah
terdapat pengaruh positif sharing benefit terhadap relational quality ?
16.
Apakah
terdapat pengaruh positif functional quality terhadap positive word of mouth ?
17.
Apakah
terdapat pengaruh positif technical quality terhadap positive word of mouth ?
18.
Apakah
terdapat pengaruh positif relational quality terhadap positive word of mouth ?
Tujuan Dan
Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian
:
Berdasarkan pada pengungkapan perumusan masalah maka
diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut :
- Untuk menganalisis pengaruh positif confidence benefit terhadap functional quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif special treatment benefit terhadap functional quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif social benefit terhadap functional quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif information benefit terhadap functional quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif sharing benefit terhadap functional quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif confidence benefit terhadap technical quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif special treatment benefit terhadap technical quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif social benefit terhadap technical quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif information benefit terhadap technical quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif sharing benefit terhadap technical quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif confidence benefit terhadap relational quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif special treatment benefit terhadap relational quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif social benefit terhadap relational quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif information benefit terhadap relational quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif sharing benefit terhadap relational quality.
- Untuk menganalisis pengaruh positif functional quality terhadap positive word of mouth.
- Untuk menganalisis pengaruh positif technical quality terhadap positive word of mouth.
- Untuk menganalisis pengaruh positif relational quality terhadap positive word of mouth.
Kegunaan Penelitian :
- Bagi Perusahaan : Perusahaan memperoleh informasi dan input mengenai relational benefits dalam membangun positive word of mouth secara efisien.
- Bagi Manajer Pemasaran : Manajer Pemasaran mampu mengembangkan Relational benefits dengan lebih kreatif sebagai marketing channel untuk memunculkan positive word of mouth diantara para pelanggan.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Kerangka Konseptual
Menurut pengungkapan Sandy Ng et al (2011) terdapat tiga dimensi Relational Benefits yang mempengaruhi Positive Word Of Mouth yakni Confidence,
Special Treatment dan Social Benefit. Menurut pengungkapan Kevin et al
(2009) terdapat dua tambahan dimensi Relational
Benefits yang ikut mempengaruhi Positive
Word Of Mouth yakni Information
Benefit dan Sharing Benefit. Kedua faktor ini ditemukan sebagai variabel baru oleh Siu-Liung Yu dan Yang (2009)
dari peneliti sebelumnya.
Kerangka Konseptual
|
|
|
Hipotesis 1 : Terdapat pengaruh positif confidence benefit terhadap functional quality.
Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh
positif special treatment benefit terhadap
functional quality.
Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh
positif social benefit terhadap
functional quality.
Hipotesis 4 : Terdapat pengaruh
positif information benefit terhadap
functional quality.
Hipotesis 5 : Terdapat pengaruh
positif sharing benefit terhadap
functional quality.
Hipotesis 6 : Terdapat pengaruh
positif confidence benefit terhadap technical quality.
Hipotesis 7 : Terdapat pengaruh
positif special treatment benefit terhadap
technical quality.
Hipotesis 8 : Terdapat pengaruh
positif social benefit terhadap
technical quality.
Hipotesis 9 : Terdapat pengaruh
positif information benefit terhadap
technical quality.
Hipotesis 10 : Terdapat pengaruh
positif sharing benefit terhadap
technical quality.
Hipotesis 11 : Terdapat pengaruh
positif confidence benefit terhadap relational quality.
Hipotesis 12 : Terdapat pengaruh
positif special treatment benefit terhadap
relational quality.
Hipotesis 13 : Terdapat pengaruh
positif social benefit terhadap
relational quality.
Hipotesis 14 : Terdapat pengaruh
positif information benefit terhadap
relational quality.
Hipotesis 15 : Terdapat pengaruh
positif sharing benefit terhadap
relational quality.
Hipotesis 16 : Terdapat pengaruh
positif functional quality terhadap positive word of mouth.
Hipotesis 17 : Terdapat pengaruh
positif technical quality terhadap positive word of mouth.
Hipotesis 18 : Terdapat pengaruh
positif relational quality terhadap positive word of mouth.
==============
BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!
METODOLOGI
PENELITIAN
Rancangan
Penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Sandy et al (2011)
dalam penelitiannya berjudul Generating
positive word-of-mouth in the service experience. Penelitian ini menyatakan
terdapatnya pengaruh relational benefit (confidence, social benefit, dan
special treatment benefit) melalui service(functional
and technical) and relationship quality terhadap positive word-of-mouth. Penelitian ini termasuk dalam kategori
studi lapangan karena peneliti mendapatkan data melalui penyebaran kuestioner.
Para responden yang dipilih berasal dari para pelanggan dari penyedia jasa agen
travel, tukang cukur, doktor keluarga, jasa cetak foto , bioskop, bank umum,
maskapai penerbangan dan outlet makanan cepat saji.
Penelitian ini akan diujikan pada perusahaan retail buku import Periplus
Bookindo yang menjadi pesaing bagi toko buku import lainnya seperti Kinokuniya
Bookstore, Times Bookstore dan Aksara Bookstore. Penelitian ini belum pernah
dilakukan diujikan sebelumnya kepada customer
Periplus Bookstore.
Variabel Dan
Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan adalah interval metode pengukuran skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis
Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya
(Wikipedia, 2011; Hermawan, 2006). Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat
persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari
pilihan yang tersedia. Selain itu, skala yang dipakai dapat dengan tujuh atau
sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik
statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata
sangat mirip.
Skala yang digunakan adalah Skala Likert
- lima point dengan susunan interval skala 1 hingga skala 5 sebagai berikut :
1) Sangat Tidak Setuju,
2) Tidak setuju,
3) Netral ,
4) Setuju,
5) Sangat Setuju.
Relationship Benefit
Telah dioperasionalisasikan dalam 3 bagian sebagai confidence, social, special treatment,
information dan sharing benefits yang diungkapkan oleh Gwinner et al. (1998), Reynold and Beatty (1999)
dan Siu-Lung Yu and Yang (2009) sebagai
berikut :
Confidence Benefit menggunakan empat item, sebagai berikut :
- Saya lebih percaya bahwa pelayanan akan dilakukan dengan benar.
- Saya punya sedikit kecemasan ketika saya membeli di toko.
- Saya tahu apa yang diharapkan ketika saya pergi.
- Saya mendapatkan layanan terbaik dari toko.
Special Treatment Benefit menggunakan lima item sebagai berikut :
- Saya mendapatkan diskon atau spesial penawaran dimana kebanyakan customer tidak banyak peroleh.
- Saya mendapatkan harga yang terbaik dibandingkan customer lain.
- Toko memberikan layanan kepada saya dimana tidak mereka lakukan kepada kebanyakan konsumen lain.
- Saya diletakkan tinggi dalam daftar prioritas ketika berada dalam barisan panjang.
- Saya mendapatkan layanan cepat dibanding customer lain.
Social
Benefit menggunakan empat item, sebagai berikut :
- Saya dikenal oleh karyawan tertentu di toko.
- Saya familiar dengan karyawan yang memberikan jasa layanan.
- Saya mengembangkan persahabatan dengan toko.
- Toko sudah mengenal nama saya.
Information
Benefit
Telah dioperasionalisasikan dengan menggunakan tiga item
yang diungkapkan oleh Siu-Lung Yu and Yang (2009) sebagai berikut :
- Saya mendapatkan informasi yang cukup dari pelayanan toko dan waya mau mendapatkan informasi lebih lagi dari sesudahnya.
- Saya bisa mendapatkan pengetahuan lebih terkait produk yang ditawarkan pelayan toko. Hal ini akan menambah informasi saya untuk membuat keputusan membeli produk tersebut.
- Saya mendapatkan informasi tentang produk yang ditawarkan oleh pelayan toko.
Sharing
Benefit
Telah dioperasionalisasikan dengan menggunakan tiga item
yang diungkapkan oleh Siu-Lung Yu and
Yang (2009) sebagai berikut :
1.
Saya bisa menceritakan kegembiraan tentang
apa yang sedang dicari.
2.
Saya bisa berkomunikasi dan berbagi
pengalaman yang didapat serta membaginya kepada teman dan pelanggan lainnya.
Service
Quality
Telah dioperasionalisasikan dalam 2 bagian yang
diungkapkan oleh Brady and Cronin (2001) and Gronroos (1984) sebagai berikut :
Functional
Quality menggunakan lima item sebagai berikut :
- Toko termasuk courteous.
- Toko diharapkan dapat membantu saya.
- Pelayanan toko memberikan kepada saya perhatian yang personal.
- Pelayanan toko memberikan saya prompt service
- Pelayanan toko memberikan saya perhatian individual.
Technical
Quality menggunakan tiga
item sebagai berikut :
- Pelayan toko memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan saya.
- Pelayan toko mengetahui apa yang sedang mereka diskusikan.
- Pelayan toko carries out their tasks competently
Relationship
Quality
Telah dioperasionalisasikan sebagai uni-dimensional construct yang terdiri dari elemen satisfaction, trust and commitment dari doney
and Cannon (1997), Hennig-Thurau et al.
(2002), Morgan and Hunt (1994) and Oliver (1997) dengan enam item sebagai
berikut;
- Secara keseluruhan saya terpuaskan dengan pelayanan toko.
- Pengalaman pribadi dengan layanan toko ini sangat positif.
- Layanan toko ini bisa dipercaya.
- Layanan toko ini trustworthy.
- Relasi saya dengan toko merupakan sesuatu yang committed to
- Saya percaya dengan layanan jasa toko dan saya berkomitmen menjalin relasi dengan baik.
Word
Of Mouth
Telah diukur menggunakan tiga item yang diungkapkan oleh Zeithaml
et al. (1996) sebagai berikut :
- Saya mengatakan hal-hal yang positif mengenai pelayanan toko kepada orang lain.
- Saya merekomendasi toko buku ini kepada orang lain yang membutuhkan saran saya.
- Saya mendorong teman dan relasi untuk melakukan kerjasama bisnis dengan toko setempat.
Sampel
Penelitian
Sampel tersebut akan dibagi dua sebagai berikut: 100 orang pemegang
kartu membership dan 100 orang non membership. Sampel akan diambil dari seluruh
toko kelas A hingga kelas D secara merata.
Metode Analisis Data
Data
primer yang dikumpulkan melalui kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan
salah satu metode multivariate regression,
yaitu Structural Equation Modeling (SEM).
Daftar Pustaka
1.
http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Likert. Halaman
ini terakhir diubah pada 15.15, 23 Desember 2011.
2.
Hermawan, A.2006. Penelitian Bisnis Paradigma
Kuantitatif, jakarta: Grasindo.
3.
Sandy Ng, David, Meredith E., Dagger, Tracey S. Generating Positive Word-of-mouth in the
service experience. Managing Service Quality Vol. 21 No.2, 2011. Emerald
Group Publishing Limited. Page 133-151.
4.
Siu-Lung Yu, Kevin, Yang,
Song. 2009. ANZMAC. Determinants Of
Customer Loyalty: An Exploratory Investigation on Relational Benefits in the
context of Customer Club.
Baca Juga:
BARANG REKOMENDASYIK [NO CLICK BAIT]!
0 Comments