Nama : Pande Ketut Tamara Ardhanareswari / 1701345986
Rayhan Bayruni / 1701345954
Spiritual Aspect of Work
- Jelasakan makna pernyataan "Pengendalian Diri"?
Jawab: Dalam memahami kehidupan manusia, Plato melukiskan jiwa (soul) sebagai unsur atau anasir yang memiliki tiga bagian utama yakni penalaran/reason, semangat/spirit, dan keinginan/appetite (Stumph, 1982: hal. 61), yang mana dari ketiga aspek tersebut memunculkan konflik internal bagi manusia itu tersendiri, sehingga manusia perlu mengendalikan dirinya.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan tertinggi yakni memiliki akal budi atau pikiran, menyebabkan manusia mampu bernalar dalam menghadapi persoalan hidupnya. Nalar manusia membantunya untuk menentukan tindakan yang tepat dalam merespon suatu hal. Disamping itu, manusia juga dapat menyadari apa-apa saja tujuan yang ingin dicapainya. Penalaran yang dilakukan bisa saja positif atau negatif, positif berarti target yang kita kejar tepat dan sesuai dengan kondisi kita atau bahasa mudahnya tidak terlalu muluk-muluk, sedangkan negatif adalah kebalikannya.
Sementara itu, manusia sebagai makhluk yang hidup, dalam artian aktif-responsif dengan kondisi di sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan spirit yang dimiliki seorang manusia. Kita hidup untuk merasakan kehidupan, sehingga ketika kita mengejar suatu tujuan maka secara tidak sadar kita akan bersemangat dalam mencapainya. Namun dalam semangat itu terdapat semangat positif dan semangat negatif. Semangat positif akan menimbulkan respon yang positif, sedangkan negatif sebaliknya.
Terkadang juga kita sebagai manusia memiliki banyak keinginan untuk membuat diri kita merasa bahagia. Dalam mencapai keinginannya, manusia suka melakukan tindakan-tindakan apa pun untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun, manusia suka lupa bahwa ketika mereka berusaha membahagiakan dirinya sendiri di sisi lain dapat merugikan orang lain.
Dari ketiga aspek yang telah disebutkan, kiranya manusia perlu mengendalikan dirinya sehingga tidak merugikan kehidupan orang lain. Kita boleh saja berinsting, kita boleh saja bersemangat, kita boleh saja berkeinginan, namun perlu diperhatikan apakah dari obsesi kita tadi dapat membawa kita pada kebahagiaan yang jujur. Kenikmatan kita, belum tentu kenikmatan bagi orang lain. Misalnya seperti kita 'mempergunakan' orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan kita, itu sudah sangat jelas merugikan orang lain.
- Jelaskan 3 godaan duniawi?
Jawab: Pada dasarnya setiap manusia memiliki permasalahan dalam hidupnya. Banyak aspek yang mnejadi penyebab atas masalahnya tersebut. Dan dalam hal ini manusia memiliki 3 aspek godaan duniawi yang apat menjadi permasalahan dalam kehidupan manusia diataranya adalah godaa materi atau biasa dikenal dengan sebutan godaan uang. Godaan uang atau materi sering menjadikan manusia tersebut lalai dengan segalanya salah satunya adalah lali dengan menjalankan kewajibannya sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan dan melupakan hal-hal yang Tuhan tidak sukai. Namun karena uanglah manusia dapat lupa akan segalanya. Aspek godaan kedua adalah tahta atau biasa dikenal dengan sebutantingakatan atau jabatan. Semakin tinggi manusia seharusnya semakin merunduk seperti falsah Padi smeakin berisi semakin merunduk. Seharusya manusia dapat belajar dari sekitarnya. Namun, pada kenyataannya kebanyakan manusia mengabaikan hal tersebut dan manusia beranggapan bahwa semakin tinggi jabatan yang mereka duduki semakin berkuasa mereka dapat melakukan segala hal yang mereka inginkan. Dan yang ketiga adalah godaan seks dimana setiap menusia memiliki hasrat seks. Dan hal inilah yang menjadikan manusia lemah dalam menjaga hasrat tersebut. Seperti kebanyakan orang yang menganggap wanita adalah racun dunia. Hal ini dapat dikatakan bahwa wanita adalah godaan seks bagi para pria. Dan sebaiknya kita dapat menjaga godaan tersebut untuk menjaga diiri kita dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. God Always Understanding.
- Sebutkan maksud otonomi dalam bekerja?
Otonomi berarti pemerintahan sendiri. Yang dimaksudkan otonomi dalam bekerja adalah bagaimana seorang pekerja mempraktekkan skill-nya sendiri tanpa dipengaruhi oleh tekanan dari luar. Bagaimana seorang pekerja beroperasi atau bereksperimen sesuai dengan kemauannya sendiri, aturannya sendiri. Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berbeda-beda, tentu saja kemampuannya juga berbeda-beda. Maka otonomi dalam bekerja mengartikan bahwa pekerja memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
- The Wahid institute bilang banyak makin banyak kekerasan agama. kenapa sih kasus konflik antar beragama makin banyak?
Jawab:
Seiring dengan perkembangan zaman dari era industri banyak peperangan yang terjadi salah satu penyebab terjadinya perang saat era industri adalah banyaknya negara yang meperebutkan wilayah kekuasaan dari negara lain. Seperti yang telah terjadi di Benua Eropa sana dimana Jerman di perebutkan Amerka Srikat dengan Uni Soviet, namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi semakin maju. Setiap negara menjadi bekerjasama untuk memajukan industri mereka dan dengan kerjasama tersebut terjadilah era informasi dimana setiap orang mampu berkomunikasi dengan mudah. Dan era ini dinamakan sebagai era informasi. Dengan banyaknya informasi yang dapat Diakses secara cepat memudsahkan setiap penggunanya mudah untuk mendapatkan informasi. Namun hal ini sering disalah gunakan banyak oknum-oknum yang berkedok putih ingin mengahancurkan relasi antar manusia. Terutama dalam bidang keagamaan.
Di era informasi ini banyak konflik-konflik ynag terjadi karena adanya perbedaan pemahaman antar agama. Dan beranggapan bahwa agamanyalah yang paling benar. Padahal pada dasarnya setiap agama memiliki tujuan baik dalam setiap kehidupan manusia. Dan kami yakin bahwa setiap agama mengajarkan untuk saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Dan tidak untuk melakukan konflik antar agama.
Media merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya konflik antar agama. Karena media itu sendiri yang dapat menghipnotis setiap orang yang menontonnya. Dapat dikatakan bahwa media dapat memberkan informasi yang salah untuk para penontonnya, dengan penyampaian informasi yang salah tersebut dapat menimbulkan konflik antar sesama dan minimbulkan perpecahan antar umat beragama.
Jadi mengapa di era informasi ini banyak terjadinya konflik antar agama merupakan salah satu penyebab dari media. Dan ditambah lagi banyak media baru yang dapat memicu terjadinya konflik antar umat beragama. Maka dari itu janganlah mudah terpengaruh oleh media, karena dibalik media tesebut tersimpan kehancuran yang dapat merusak moral bangsa.
0 Comments