Doa seharusnya disadari sebagai bagian hidup manusia. So, jangan lupa
untuk berdoa. Doa kita lakukan bukan atas suka atau tidak suka. Jika
masih demikian, berarti kita musti latihan terus-menerus. Membiasakan
doa menjadi rutinitas dalam kehidupan kita. Doa menjadi tempat untuk
berkomunikasi dengan Tuhan. Problemnya adalah, rekan-rekan Kristiani
yang menjalani ibadah masih ada yang berpedoman pada kegiatan ritual
saja: Cukup misa Sabtu Minggu saja atau ribut soal pedoman pantang dan
puasa. Justru ketika terlalu memikirkan ritual saja, akhirnya kita
menjadi kaku, padahal tujuan ialah mendekatkan diri kepada Tuhan.
Menurut Rm. Hadi Nugroho Pr, Doa memiliki 3 level:
Level Butuh: Kalau butuh Tuhan, kita baru berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Level Wajib: Ada rutinitas doa yang kita lakukan setiap hari kepada Tuhan. Berdoa dalam segala aktivitas dan melibatkan Tuhan dalam setiap kegiatan yang dijalani.
Level Rindu: Ada kerinduan untuk terus berkomunikasi dengan Tuhan dan menyadari segala kelemahan yang dimiliki. Berkomunikasi dan Berkomunikasi.
*Tuhan ingatkan kami untuk berdoa, dalam setiap situasi apapun.
Disclaimer: Tulisan ini adalah renungan pribadi.
Menurut Rm. Hadi Nugroho Pr, Doa memiliki 3 level:
Level Butuh: Kalau butuh Tuhan, kita baru berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Level Wajib: Ada rutinitas doa yang kita lakukan setiap hari kepada Tuhan. Berdoa dalam segala aktivitas dan melibatkan Tuhan dalam setiap kegiatan yang dijalani.
Level Rindu: Ada kerinduan untuk terus berkomunikasi dengan Tuhan dan menyadari segala kelemahan yang dimiliki. Berkomunikasi dan Berkomunikasi.
*Tuhan ingatkan kami untuk berdoa, dalam setiap situasi apapun.
Disclaimer: Tulisan ini adalah renungan pribadi.