Salam Warga +62. Semangat Pagi
Mall sepi banget. saya memperhatikan mall satu mall. sepi pengunjung. Masuk ke mall aja harus di scan suhunya dulu. selain itu Bos Kantor akhirnya meminta kami untuk kerja dari rumah. bukan hal yang mudah juga hal semacam ini. karena musti mempersiapkan berbagai hal untuk bekerja dari rumah. Binus pun mewajibkan kami para dosen untuk belajar dari rumah. Anakpun diliburkan sekolah karena harus belajar dari rumah secara online menggunakan Google Classroom dan Video dengan Whatsapp. Saya pun kalau ke Gereja, sekarang dihimbau untuk tidak bersalaman alias social distancing. hihihii. ini demi kebaikan bersama. Video di China membuat saya salut lihat cara mereka bersih-bersih demi menghilangkan virus covid ini. Sekarang saya jadi rajin banget cuci tangan. Sedikit parno sih, tapi ini demi kebaikan. saya pun jadi care banget sama anak untuk selalu hidup bersih.
DIAH AYU SEKAR: Iya mall sekarang sangat sepi karena mungki tingkat kesadaran masyarakat Indonesia telah meningkat untuk tidak berpergian jauh. Tetapi jauh berbanding terbalik dengan keadaan pasar tradisional, tempat untuk mencari nafkah para pedagang lokal untuk mencari rezeki dan tempat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Banyak juga yang mengalami panik karena dampak virus corona ini sangat cepat untuk menyebar. Seperti contohnya kita makan di tempat umum menjadi lebih waspada karena pada dasarnya kita sendiri tidak bisa melihat virus tersebut berada dimana dan tempat tersebut aman atau tidak. Apalagi dari beberapa riset mengtakan bahwa umur 20-30 sangat cepat tertular dengan virus corona akan tetapi tidak menimbulkan gejala yang terkait virus terkait dan umur 20-30 mudah tertular tetapi angka kematiannya sangat minim, berbanding terbalik dengan usia lansia. Di tempat tinggal saya sudah melakukan lockdown dari tempat nongkrong anak muda hingga kafe atau tempat makan umum, mereka hanya menyiapkan untuk pesan antar saja. Dan juga layanan umum juga memberlakukan sistem non tatap muka secara langsung. Dan keluarga saya juga meningkatkan kesehatan masing-masing, seperti 15 menit sekali meminum air mineral untuk meminimalir dehidrasi. Meminum vitamin dan mencuci tangan sesuai kebutuhan masing-masing. Dan juga melakukan social distancing sesuai dengan ajuran pemerintah. Setidaknya keluarga saya menjada satu dengan yang lain karena tidak ingin kehilangan orang yang disayangi (hehe). Dan efeknya juga dirasakan adik saya karena menurut dia tidak sekolah semakin banyak juga tugas dia wkwk, dan dia berharap semoga virus ini cepat reda. Kecuali kami yang mungkin sudah terbiasa dengan online learning. Stay safe everyone.
MOH FAUZI: Di lokasi saya tinggal juga mall jauh lebih sepi dari biasanya. Jalanan yang biasanya padat di jam berangkat dan pulang kerja juga sekarang lebih lengang. Tempat saya bekerja juga menerapkan work from home sesuai anjuran dari pemerintah untuk mengurangi potensi penularan virus yang mewabah saat ini. Seharusnya saya berangkat kerja kemarin hari kamis tanggal 19 Maret 2020 tetapi karena ada instruksi untuk WFH libur saya pun ditambah 14 hari lagi kedepan sampai tanggal 2 April, sedangkan rekan-rekan saya yang bekerja di lapangan juga jadwal kerja mereka ditambah 2 minggu kedepan. Semua ini dilakukan demi memerangi virus corona yang semakin merajalela. Siang ini hari jumat yang biasanya menjalankan sholat jumat di masjid secara berjamaah, untuk sementara saya tidak laksanakan namun menggantinya dengan sholat dzuhur biasa. Hal ini saya lakukan sesuai instruksi dari ahli, dan juga saya berpikir jika tetap ke masjid khawatir dengan keramaian. Saya alebih memilih jalan aman, toh juga saya ingin melindungi keluarga saya. Untuk sementara waktu ini melakukan social distancing, semoga saja musibah yang sedang kita alami bersama segera pulih. Amiiiin
PESONA AGRATA: Saya sependapat dengan bapak untuk peduli akan menjaga kebersihan, karena semenjak epidemi virus Covid-19 ini menyebar ke berbagai negara dan apalagi sudah menyebar di negara kita semakin hari makin bertambah jumlah korbannya. Maka pemerintah dalam hal ini berupaya untuk memberlakukan sosial distancing #dirumahaja dan menyarankan warga tetap wajib menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Kondisi saat ini juga yang saya alami, pada awalnya berbagai media memberitakan bahwa ada warga Depok yang positif terkena virus Covid-19, maka saat itu kondisi se-kantor pada ribut dengan berbagai informasi yang beredar bahkan menjadi ketakutan/parno. Dan pada hari berikutnya semakin banyak yang tertular akibat penyebaran virus ini yang dinilai sangat cepat, maka pemerintah mengumumkan untuk warga dapat bekerja dirumah, belajar dirumah, beribadah dirumah. Dalam hal ini, bertujuan untuk penyebaran virus ini tidak semakin parah sehingga kita semua dapat menghindarinya ataupun mencegahnya. Pada akhirnya pimpinan perusahaan mengambil langkah cepat untuk membuat keputusan agar menyuruh seluruh karyawan bekerja dirumah sampai 2 minggu namun akan tetap di evaluasi setiap harinya. Sehingga dalam hal ini kondisi saya saat ini mulai senin kemarin hingga 2 minggu mendatang sedang bekerja dari rumah dan untuk tetap selalu memberikan informasi kepada pimpinan, selain itu juga tetap menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum melakukan apapun. Semoga dengan situasi seperti ini akan tercipta kondisi yang semakin membaik hingga pulih seperti biasanya dan kita tetap selalu menjaga kebersihan. Dan semoga kita selalu diberikan kesehatan dan mendapat perlindungan-Nya. Aamiin
GIAN GUSTAV: Sejak informasi covid-19 sudah masuk Indonesia, saya dan keluarga sudah semakin aware dan mempersiapkan segala sesuatunya. Salahsatunya kami berusaha untuk beli masker dan hand sanitizer, walaupun susah banget dicari, tapi akhirnya dapat juga. Sampai saat ini, saya masih harus pergi ke kantor setiap hari, karena proses bisnis di kantor saya tidak memungkinkan untuk diterapkannya work from home. Biasanya setiap pagi saya membeli makanan untuk sarapan diluar, untuk makan siang pun saya selalu beli diluar. Namun setelah ada isu corona ini, saya selalu berusaha untuk makan makanan yang dimasak sendiri di rumah, dan membawa bekal untuk makan siang di kantor. Hal itu saya lakukan untuk senantiasa menjaga kesehatan saya dengan menjaga pola makan dan memilih makanan dengan gizi yang baik. Saya dan keluarga mulai menerapkan kebersihan yang ekstra dibanding sebelumnya. selain itu kami pun mulai membatasi untuk keluar rumah di weekend, keluar rumah hanya untuk hal penting saja misalnya membeli bahan makanan, itu pun dengan persiapan yang ekstra misalnya menggunakan masker. Yang menjadi lebih menyedihkan adalah, ditiadakannya ibadah berjamaah di masjid, misalnya sholat fardhu berjamaah dan yang terbaru ditiadakannya sholat Jumat di daerah Jakarta. Hal yang hamper tidak pernah terjadi apabila bukan karena adanya bencana. Semoga wabah ini segera selesai dan kita semua sehat.
NADYA LUKITA: Betul sekali pak, akan tetapi karena adanya grand opening supermarket baru di salah satu mall di Palembang menyebabkan mall menjadi rame lagi, maka dari itu sesuai anjuran pemerintah setiap pengunjung yg memasuki mall tersebut di cek suhu tubuhnya. Selain itu juga disini ada beberapa kantor yang telah menerapkan work from home, ada juga yang pegawainya dibagi ada yang tiga hari work from home lalu tiga hari work at office sebagai dukungan social distancing. Dari cerita teman-teman juga seperti itu, kampus-kampus dan sekolah-sekolah telah melakukan online learning demi mencegah penyebaran covid 19. Akan tetapi untuk beribadah di Palembang untuk solat jumat tadi masih bisa ke masjid untuk sholat berjamaah. Tetapi setelah dari berpergian sebisa mungkin saya dan keluarga saya langsung membersihkan diri dan memisahkan baju yang telah dipakai untuk langsung di cuci, selalu rajin cuci tangan, berwudhu, dan tidak memegang wajah, mata atau mulut apabila belum mencuci tangan untuk mencegah masuknya virus. Selain juga upaya pencegahan covid 19 ini dirumah dengan menyemprotkan desinfektan pada lantai dan tempat-tempat yang sering di pegang. Karena bagaimanapun juga kita sebagai manusia harus berusaha semaksimal mungkin dan berikhtiar agar covid 19 ini tidak menyebar ke banyak orang, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
YENNI TARIGAN: Kondisi saya hingga saat ini Puji Syukur masih dalam keadaan sehat, Sampai saat ini saya masih harus tetap masuk kantor untuk prepare dan support user supaya mereka bisa bekerja dari rumah, kondisi masih sama dimana setiap masuk kantor harus dicek suhunya dan wajib menggunakan hand senitizer sebelum masuk, hal yang paling tidak mengenakkan yaitu batuk sedikit saya atau pun bersin langsung menjadi sorotan orang lain dan langsung dihindari, akibat kepanikan. Dan untuk saat ini diwilayah saya agak sedikit susah mencari bahan makanan karena penjual bahan makanan dipasar dekat kostan ada beberapa yang sudah mulai tutup, bahkan diIndomaret saya mau beli Indomie habis, karena banyak warga yang panik buying, namun untuk saat ini saya masih enggan untuk ke supermarket dengan berbagai alasan. untuk transportasi masih berjalan dengan biasa namun jalanan sudah mulai sepi dan lancar. Hal positif yang saya pelajari dari kejadian ini yaitu selalu hidup sehat dan bersih bagaimana pun keadaannya, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya.
AENI: Kondisi saat ini di lingkungan saya hampir sama dengan di lingkungan Bapak, mall sudah sepi pengunjung, tempat makan pun sama, lalu di kantor saya bekerja sudah mulai memberlakukan sistem Work From Home jadi kantor ikutan sepi juga. Kecuali saya saat ini memang bekerja di garda depan penanganan gangguan jaringan internet sebagai Network Operator jadi harus tetap bekerja di kantor karena harus selalu memonitoring jaringan. Alhamdulillah sampai saat ini saya dan teman - teman saya masih diberi kesehatan dan selalu berfikir positif sehingga tetap bisa bekerja dengan nyaman. Di kantor pun kami sangat diperhatikan dengan diukur suhu tubuhnya, mencuci tangan dengan handsanitizer jika akan memasuki lingkungan kerja dan di dalam ruangan agar tetap steril. Memang setelah adanya virus covid ini saya merasa lebih aware dengan kesehatan dan kebersihan mengingat virus ini sangat senang hidup di lingkungan yang kotor dan cepat sekali penyebarannya. Saya bisa lebih memperhatikan asupan makanan yang saya konsumsi, sering minum air putih, olahraga dan istirahat cukup agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Ini mungkin menjadi sisi positifnya sendiri yang bisa saya peroleh dan mudah - mudahan menjadi kebiasaan baik yang harus selalu diperhatikan. Untuk teman - teman semuanya dimanapun kalian berada semoga kita semua selalu sehat dan selalu diberi energi - energi positif agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan khususnya COVID-19 ini. Amiin.
HENIK: Sebagai warga negara yang taat dengan anjuran dr pemerintah dalam rangka membantu memerangi virus Covid-19, saya beserta teman-teman kantor semua menerapkan 'work from home' untuk sementara waktu sampai menunggu waktu kembali kondusif. Hari ini kami mendapatkan surat himbauan dari Gubernur DKI Jakarta bahwa segala kegiatan perkantoran yang bisa dilakukan dengan cara 'work from home' agar ditaati dan dilaksanakan selama 14 hari ke depan terhitung mulai tanggal 20-Maret-2020.
Untuk jenis pekerjaan saya tidak ada masalah dengan metode 'work from home', selama ada koneksi internet, laptop, listrik utk charge batre, semua bisa dilakukan dimana pun dan kapanpun. Sehingga dengan pengumuman terbaru dimana metode 'work from home' diperpanjang hinggal tanggal 02-April-2020 sebenarnya ada kesempatan utk saya mudik ke Solo dan melakukan kegiatan bekerja di sana. Namun saya tidak mau egois dan berusaha untuk menjadi warga negara yg baik dan taat dengan anjuran dr pemerintah, yaitu mengusahakan utk tidak keluar rumah jika tidak penting sekali, tidak melakukan perjalanan baik ke luar kota maupun ke luar negeri, sedapat mungkin melakukan aktifitas hanya di rumah bersama keluarga tercinta.
Untuk itu, selama 2 minggu ke depan saya akan menikmati waktu dengan bekerja di rumah sambil melakukan hal-hal yang bermanfaat dan yang bisa menghilangkan kebosanan saya nanti :)
MOCH FIRDAUS: Semenjak break out yang terjadi di Wuhan Cina saya telah berpikir bahwa Indonesia sangat rentan sekali terkena dampak wabah ini ditambah lagi dengan masyarakat Indonesia yang minimnya mental dan pengetahuan akan penyakit ini. Saya yang kebetulan bekerja dilingkungan bandara tentu sangat khawatir dengan semua berita tentang penyakit ini, ditambah lagi ada beberapa karyawan lain yang telah terinfeksi oleh virus ini. Semenjak dari wabah itu meluas dan mulai masuk ke Indonesia , bandara menjadi sepi dan pihak kantor tempat saya bekerja pun mulai memberlakukan work from home setelah pemerintah membuat peraturan untuk membatasi aktivitas yang bertemu dengan masa banyak seperti bekerja, sekolah, event dll. Mirisnya dikarenakan pengetahuan yang minim, momen seperti ini digunakan oleh beberapa masyarakat untuk ajang liburan dan rekreasi tentu ini sangat berbahaya yang dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain. Kendati demikian, dimana bandara harus tetap beroperasi banyak karyawan yang harus tetap bekerja demi keberlangsungan operasi bandara saya pun menjadi lebih hati-hati dan membatasi diri untuk keluar rumah. Pihak bandara pun berinisiatif untuk mengambil tindakan dengan mensterilkan seluruh fasilitas menggunakan cairan disinfektan dan memasang stand tempat cuci tangan dan hand sanitizer ditempat yang rentan kontak langsung dengan pengunjung. Dibalik bencana ini, ada hikmah yang dapat kita ambil yaitu agar kita selalu tetap menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. Ada pepatah mengatakan bahwa obat terbaik itu adalah pencegahan dari suatu penyakit. Stay safe everyone sebisa mungkin lakukan aktivitas #Dirumahsaja.
0 Comments