“God the Father has communicated to Mary His
fruitfulness, as far as a mere creature was capable of it, in order that He
might give her the power to produce His Son, and all the members of His
mystical body.”
― de Montfort, Saint Louis, True Devotion to Mary:
With Preparation for Total Consecration
Taman Doa Our Lady of Akita adalah sebuah kompleks peribadatan Katolik yang menghadirkan nuansa spiritualitas mendalam di tengah hiruk pikuk Jakarta. Terletak di kawasan Pantai Indah Kapuk 2, taman doa ini didirikan sebagai replika dari tempat suci yang berada di Akita, Jepang. Replika ini dibuat dengan detail, mulai dari arsitektur bangunan hingga patung Bunda Maria yang menjadi pusat perhatian.
Asal mula berdirinya taman doa ini dilatarbelakangi oleh peristiwa ajaib yang terjadi di Akita, Jepang, pada tahun 1973. Saat itu, sebuah patung Bunda Maria dilaporkan meneteskan air mata yang telah diuji di Gifu University, Jepang. Peristiwa ini dianggap sebagai sebuah mukjizat dan menjadi titik tolak bagi devosi kepada Bunda Maria dari Akita. Melihat pentingnya peristiwa ini, para umat Katolik di Indonesia, khususnya Jakarta, merasa perlu memiliki tempat khusus untuk merenungkan dan menghormati Bunda Maria.
Pembangunan taman doa ini menjadi sebuah proyek yang sangat ambisius. Dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan melibatkan para ahli dari Jepang, taman doa ini berhasil dibangun dalam waktu yang relatif singkat. Desain bangunannya yang khas Jepang menciptakan suasana yang tenang dan khusyuk. Selain kapel utama, terdapat pula jalan salib yang mengundang pengunjung untuk merenungkan sengsara Kristus.
Taman Doa Our Lady of Akita bukan hanya menjadi tempat beribadah bagi umat Katolik, tetapi juga menjadi destinasi wisata rohani bagi siapa saja guna semakin memperkaya khazanah wisata religi di Indonesia.
Latar Belakang Gereja Seitai Hoshikai di Jepang
Gereja Seitai Hoshikai merupakan sebuah biara Katolik yang terletak di kota Akita, Jepang. Biara ini didirikan dengan tujuan untuk melayani umat Katolik di wilayah tersebut dan menjalankan kegiatan-kegiatan rohani. Sebelum peristiwa ajaib terjadi, biara ini dikenal sebagai tempat yang tenang dan damai bagi para biarawati untuk berdoa dan merenungkan iman mereka.
Peristiwa Ajaib Akita
Pada tahun 1973, Suster Agnes Sasagawa mulai mengalami serangkaian peristiwa mistis. Ia mengaku melihat penampakan Bunda Maria yang menyampaikan pesan-pesan penting tentang pertobatan, pengudusan hidup, dan peringatan akan hukuman Allah jika umat manusia tidak bertobat.
Selain penampakan, peristiwa yang paling mencolok adalah keluarnya air mata berdarah dari patung Bunda Maria yang berada di kapel biara. Air mata ini terjadi berulang kali dan menjadi pusat perhatian umat Katolik di seluruh dunia. Gereja Katolik setelah melakukan penyelidikan yang panjang, mengakui keaslian peristiwa ini sebagai suatu mukjizat.
0 Comments